KEAMANAN wilayah merupakan hal yang prioritas bagi Pemerintah Desa (Pemdes) Kuto Tanjung, Kecamatan Ulu Rawas, Musi Rawas Utara (Muratara).
Karena dengan kondisi yang aman dan nyaman dapat menciptakan ketentraman masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari.
Seperti saat malam hari, kendaraan roda dua warga semuanya diparkir dibawah rumah panggung mereka, diteras atau halaman rumah atau juga dipinggir lorong dan jalan.
Hampir tak ditemukan kendaraan roda dua yang dimasukan dalam rumah walaupun sebagian besar bawah rumah panggung sudah didinding (jadi rumah 2 lantai). Semuanya aman tak ada pencurian.
Demikian juga kendaraan roda empat ada juga yang diparkir hanya dipinggir jalan saja, juga aman termasuk dari tangan-tangan jahil.
Diantara ratusan atau ribuan desa di Indonesia, Desa Kuto Tanjung salah satunya yang aman, dengan tingkat keamanan tertinggi 3 – 4 tahun terakhir ini.
Kepala Desa (Kades) Kuto Tanjung, Ahmad Syukri menyampaikan, keamanan merupakan visi misi-nya saat menjadi kades.
“Awal saya jadi kades tahun 2017 dan pada tahun kedua (2018) membuat aturan dan kesepakatan warga untuk kompak menjaga keamanan desa.
Bila ada pencurian kompak turun tangan sebagai bentuk kepedulian,” ujar Ahmad Syukri saat dibincangi di Kantornya, Kantor Desa Kuto Tanjung, Jum’at pagi (3/1/2025).
Kini, katanya parkir motor maupun mobil aman di Kuto Tanjung. Termasuk rumah juga aman dari pencurian.
“Kalau untuk kendaraan, rumah disini aman. Sebelumnya kita pasang portal dipangkal Jembatan Gantung sebagai kontroling namun setelah rumah saya pindah ke pangkal desa, portal pindah dan jadi sebagai pintu masuk desa,” ujarnya.
Ahmad Syukri menyebut sebelumnya kondisi Kuto Tanjung kurang aman, motor diparkir bisa hilang, orang mancing ikan ketika mau pulang motornya sudah hilang.
Demikian juga diwilayah sungai sering terjadi penyetruman ikan sehingga dapat mematikan ekosistem ikan.
Selain itu kerap terjadi penodongan motor dijalan akses menuju Desa Kuto Tanjung.
“Kondisi sebelumya tak aman, disinyalir pelaku kejahatan dari luar desa. Maka masyarakat Kuto Tanjung kompak dan sepakat menjaga keamanan desa dan sekitarnya termasuk akses jalan masuk ke desa,” kata Ahmad Syukri.
Dalam pantauan penulis, ada beberapa faktor terciptanya kondusifitas dan keamanan Desa Kuto Tanjung, diantaranya; pertama, karena komitmen kades serta dukungan masyarakat yang kompak ciptakan keamanan wilayah Desa Kuto Tanjung dan sekitarnya.
Kedua, sistem satu pintu dengan kontroling portal (one gate one system) memudahkan pengawasan. Hal ini bisa terjadi karena hanya ada satu akses (jalan) menuju Desa Kuto Tanjung.
Ketiga, hubungan kekerabatan warga terjalin baik, sehingga pengontrolan orang luar masuk mudah mendeteksinya.
Keempat, jumlah warga masih tergolong sedikit dengan 1.100 jiwa (340 kk) terbagi 4 dusun bisa terawasi dengan baik.
Kelima, budaya masyarakat yang ramah, cinta damai dan kekeluargaan yang erat menimbulkan jiwa penolong dan gotong royong. Karena semuanya keluarga besar dan saling berkaitan hubungan kekerabatannya. Diikuti dengan kesadaran tinggi saling menjaga keluarga.
Keenam, tentunya yang tak kalah penting dukungan dari Aparat Penegak Hukum (APH) Polisi dengan Bhabinkamtibmas dan TNI dengan Babinsa dalam Cipta Kondisi (Ciptakon) Aman di Desa Kuto Tanjung. (*)