Inilah Asal Mula Nama Desa Kuto Tanjung, Penasaran? Berikut Keterangannya

NAMA Desa Kuto Tanjung cukup dikenal orang luar, karena wisata alami Batu Ampar-nya.

Saat hari libur besar, Batu Ampar dibanjiri pengunjung, kendati wisatanya masih sangat alami dan belum tersentuh pembangunan, karena masuk wilayah Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS). Namun pengunjung bisa mencapai ratusan hingga nyaris ribuan dari berbagai daerah.

Nama Kuto Tanjung sudah empat kali berubah walau dengan makna yang sama.

Dari nama Kuta Tanjung, Kuto Tanjung, Kota Tanjung, Kutei Tanjung, hingga kembali Kuto Tanjung sampai sekarang.

Kata ‘Kutei’ itu merupakan Bahasa Rejang yang artinya desa. Sedangkan ‘Tanjung’ artinya tanah yang dikelilingi air sungai.

Kuta juga merupakan pagar, artinya tanah yang dipagari sungai. Yakni Sungai Jamban dan Sungai Rawas, Sungai Jamban dipecah untuk mengaliri sawah warga.

H. Ibrohim, tokoh agama/masyarakat setempat menceritakan perubahan nama desa karena saat itu belum resmi dan kades mau menerima perubahan dan tidak mempermasalahkan.

“Kakak sepupu saya dulu Kerio, kemudian jadi Kades selama 23 tahun.

Dia buat cap desa, bertuliskan Kuta Tanjung, kemudian Kuto Tanjung. Dibuat lagi Kota Tanjung,” ujar Ibrohim saat ditemui dirumahnya, Desa Kuto Tanjung, Senin malam (23/12/2024).

Ibrohim menceritakan, dahulu ada orang dari Palembang mau mengajar sekolah disini. Maka ketika memilih tempat, dia pilih Kota Tanjung, karena berfikir adalah sebuah kota di Rawas Ulu (dulu masih bergabung kecamatan).

“Ternyata dio kesini naek ketek dan menyebut bukan kota, tapi desa karena pakai ketek dan balek lagi ke Palembang,” ujarrnya.

Ibrohim sendiri menyampaikan identitas kelahiran dia bernama Kuta Tanjung, tidak sama namanya dengan sekarang Kuto Tanjung.

Belum diketahui dengan jelas, siapa penggagas nama Desa Kuto Tanjung dan afliasi perubahannya hingga 4 kali.

Termasuk kapan nama itu dicetuskan dari awal hingga kini. Demikian juga regulasi pembentukan Desa Kuto Tanjung belum diketahui penulis ini.

Apakah berupa Perda, siapa yang awal mengeluarkanya, karena Kabupaten Muratara pada tahun 2013 terbentuk sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB) setelah memisahkan dari Kabupaten Musi Rawas. (*)

error: Content is protected !!